Jadilah pembaca dan pengcopy yang baik dengan mencantumkan sumber yang anda ambil . budayakan tidak untuk menjadi plagiat/plagiator. terima kasih sudah berkunjung dan beretika dalam berblog. mari kita budayakan berblog yang mengghargai karya orang lain.

(Elfian Permana)

Morfologi Ikan Zebra
Sistematika ikan Zebra
Menurut Pinus Lingga dan Heru Susanto ( 1986 ),
Ordo : Ostariophysoidei
Sub Ordo : Cyprinoidea
Famili : Cyprinidae
Genus : Brachydanio
Spesies : Brachydanio rerio
Asal : Perairan Coromandel, Calcuta sampai Massulipatam, timur india.
Nama inggris : Zebra, Zebra danio, Striped danio.

2.2. Ciri dan jenis
Meski ikan hias ini dinamai zebra, jangan langsung beranggapan komposisi warna tubuhnya seperti kuda zebra. Warna dasar zebra hijau kecoklatan dengan garis-garis kontras melintang ditubuhnya dari leher sampai sirip. Garis yang berwarna biru ini ada tiga buah dan warna yang sama ini terdapat pula pada sirip anusnya. Sedangkan warna perutnya putih kekuningan. Panjang tubuh maksimal 5 cm.
Dikalangan pembudidaya dan penggemar ikan hias dikenal berbagai jenis ikan zebra antara lain ; zebra rintik, zebra biasa, zebra albino, dan zebra slayar.

2.3. Sifat-sifat
Ikan zebra lazimnya ditemukan tumbuh dan berkembang pada perairan yang mengalir. Oleh Karena itu kalau ia dipelihara dalam aquarium atau bak pemeliharaan air terlihat amat gesit dan lincah. Begitu lincahnya ada kesan si zebra ini amat liar padahal didalam aquarium ia hidup amat tentram dengan ikan jenis lain meski tidak seukuran dengan dia.
Sifat yang menerik dari zebra jika ia ditaruh dalam jumlah yang banyak didalam aquarium, mereka suka membentuk barisan. Lebih dari itu meski kesan mereka terlihat liar tetapi amat mudah ditangkap. Dengan membuat suara kecipak air sekitarnya, dengan ramai-ramai ikan ini berbondong-bondong mendekat dan saat itulah mereka bisa diserok dengan mudah.
Mereka juga dikenal amat rakus makan. Jika ia diberi makanan jentik nyamuk atau cacing merah dalam sekejap akan ludes dilahapnya. Tempat pemeliharaan yang digemarinya hendak diberi tanaman air. Karena ia bergerak cukup gesit maka sebaiknya dalam aquarium disediakan ruang kosong.

2.4. Tempat pemijahan
Tempat pemijahan bagi ikan zebra sama dengan ikan hias lainnya yaitu bisa aquarium dan bak semen.
– Bak semen yang digunakan berukuran 1 x 1 m. Kedalaman 25-30 cm ( pemijahan massal ).
– Aquarium ukuran 20 x 20 cm. Kedalaman 40 cm ( pemijahan secara berpasangan ).
– Yang diperlukan air jernih yang bersumber dari sumur atau ledeng, dengan ketentuan diendapkan dulu, pH 6,5 – 7,5 dengan suhu 20 – 24°C.
– Untuk tenpat menempelkan telur tidak ada masalah karena ikan zebra adalah ikan yang menghamburkan telurnya didasar aquarium atau bak pemijahan akan tetapi ikan zebra juga menempelkan telurnya di akar eceng gondok usahakan memakai eceng gondok untuk menempelkan ikan tersebut. . Agar tercipta suasana nyaman bagi pasangan itu memijah sebaiknya dasar aquarium diberi batu-batu kecil yang sudah dibersihkan dan tumbuhan ganggang ( hydrilla ), sementara dipermukaan taruhlah tanaman air yang mengapung.

2.5. Memilih induk
Sebelum memilih induk yang siap memijah, sebelumnya harus diketahui dulu mana jantan dan betina. Perbedaan kalamin ini bisa dilihat dari ;
induk jantan memiliki bentuk badan lebih kuning, sirip panjang , harus memilih induk yang sehat dan bagus agar keturunannya pun bagus
sementara betina biasanya berwarna kusam dan badannya lebih besar dari pada jantan / tegap, jika matang gonad akan buncit.

Umur induk yang siap dipijahkan kurang lebih berusia 7 bulan dengan panjang 4 cm. Induk-induk ini sebelum memijah sebaiknya diberi makanan bergizi yang kadar lemaknya sedikit, misalnya jentik nyamuk. 1 hari sebelum memijah usahakan jangan di beri makan. Agar ikan tidak banyak mengluarkan feses pada saat memindah kan induk pada saat induk di pindahkan.

2.6. Pemijahan
Pasangan induk yang telah diseleksi di masukkan kedalam tempat pemijahan. Untuk ukuran bak diatas cukup memadai menampung 20 pasang induk zebra. Sedangkan untuk aquarium diatas untuk sepasang induk. Tinggi air dalam pemijahan ini antara 15-20 cm.
Bagi yang memijahkan zebra rajin-rajinlah memperhatikan dasar tempat pemijahan, biasanya zebra akan memijah pada malam hari usahakan mematikan lampu agar ikannya mau memijah.
Biasanya telur-telur mereka akan berserakan disitu. Kalau telur itu telah nampak, segera ungsikan si induk guna menyelamatkan telur-telur itu dari gangguan sang induk yang bersifat masa bodoh terhadap telurnya. Jika selesai pindahkan induk ikan jantan maupun betina.

Untuk mengatasi gangguan induk ini ada pula yang menempuh pemijahan dengan cara lain yang tidak jauh berbeda. Pasangan induk dibuatkan kurungan dari kasa nyamuk ( terbuat dari nilon ) berbentuk segi empat yang ukurannya di sesuaikan dengan kebutuhan. Kurungan ini ditaruh dalam tempat pemijahan ( aquarium ) dengan cara menaruh lebih dulu pot-pot kecil didasar aquarium untuk mengganjal kurungan ini sehingga tidak menempel di dasar aquarium tetapi diberi jarak 5-10 cm. Induk betina dapat menghasilkan 500 lebih telur dan akan menetas setelah 2 hari.
Kurungan yang berisi induk ini harus tenggelam dalam tempat pemijahan yang ketinggian airnya 20 cm. Tujuan dari pemijahan seperti ini adalah untuk mencegah gangguan induk terhadap telur. Sebab dengan cara ini telur-telur yang telah dibuahi akan jatuh kedasar aquarium sementara pasangan induk tetap didalam kurungan. Selesai pemijahan kurungan diangkat dan induk ditempatkan di dalam kolam lain untuk dirawat lebih lanjut.

Pemeliharaan telur
Pada saat pemeliharan telur usahakan liat ada feses ikan atau tidak dan jika ada sebaiknya di bersikan dengan cara mensipon. Cukup pakai selang kecil lalu keluarkan airn yang ada fesesnya.
Pemeliharaan anak zebra
Pada saat baru menetas zebra jangan di beri makan karena zebra sudah mempunya kuning telur makanan bawaan dari telur. Setelah umur 2 – 6 hari kuning telur habis beri larva ikan dengan kuning telur ayam dengan cara merebus kuning telur ayam tersebut kemudian kuning telur ayam di campu dengan air usahakan sampai halus. Jangan terlalu berlebihan karena mengakibatkan perairan kotor
Pembesaran
Setelah empat hari telur-telur ini akan berubah menjadi burayak yang masih lembut. Umur tiga hari setelah menetas, burayak sudah bisa diberi makan yang sesuai dengan ukuran mulutnya yaitu rotifer menyusul kemudian kutu air ( moina, cyclop ). Untuk mendapatkan pertumbuhan badan yang pesat burayak diberi makanan berupa cacing sutera.
Bagian yang penting dalam perawatan ini, air dalam bak atau aquarium harus diganti setiap tiga hari sekali dengan cara menyedot 1/5 – 2/3 bagian lalu menggantinya dengan air segar. Untuk lebih menjamin kehidupan larva ini dari gangguan penyakit, maka tidak ada salahnya jika kedalam bak burayak itu dibutuhkan 2 tetes larutan 5 % Metheline Blue.
Sebulan kemudian, burayak ini sudah bisa dibagi-bagi untuk mendapatkan ruangan yang lebih luas atau sudah pula bisa dijual. Tetapi paling ideal ia dijual saat berukuran M yaitu umur 3 bulan, atau kalau masih mau manahannya sampai ukuran L, silahkan karena harga satuannya lebih mahal, terlebih dia menjualnya dalam bentuk pasangan induk yang siap pijah (matang gonad).