Lobster merupakan komoditas ekspor yang dijual dalam bentuk segar. Udang barong (spiny lobster) habitatnya terdapat di antara batu karang atau karang halus di dasar laut (SUBANI, 1977). Udang ini terdapat pada kedalaman sampai 100 m terutama di perairan hangat dengan kisaran temperatur 20 – 30 oc yang terletak di antara 30 LS – 30 LU  (GEORGE dan MAN, 1967 disitasi PHILIPS et al., 1980). Menurut statistik perikanan 1978 –  1980 telah terjadi penurunan produksi perikanan karang, termasuk di dalamnya udang barong. Penurunan populasi udang ini diduga lebih karena pada perusakan lingkungan tempat tinggalnya, sebagai akibat adanya penambangan batu karang, penggunaan cara penangkapan yang tidak benar dan penggunaan alat tangkap yang tidak selektif (SUBANI,  1981). Banyak spesies yang hidup pada substrat yang berbatu-batu, lumpur atau pasir dan membuat lubang. Palinuridae menyukai hidup pada lubang atau celah-celah batu karang serta dasar dari terumbu karang. Jenis-jenis udang ini menyebar dari daerah litoral sampai kedalaman 400 m di daerah tropik dan sub tropik.

Genus-genus dari panulirudae dalam pengelompokan taksonominya menggunakan ciri morfologi dan berhubungan erat dengan letak geografis atau garis lintang dan juga kedalaman air. Sebagai contoh, untuk perairan dangkal di daerah equator akan dijumpai genus Panulirus (Kanciruk, 1980). Keanekaragaman jenis Panulirus sp di perairan daerah tropika lebih besar dari pada di daerah sub-tropika, tetapi kelimpahannya relatif rendah. Lobster (Panulirus sp) hidup pada perairan terumbu karang sampai pada kedalaman beberapa meter. Biasanya mendiami tempat-tempat yang terlindung di antara batu-batu karang dan jarang ditemukan dalam kelompok yang berjumlah besar. Banyak terdapat diperairan barat Sumatera, selatan Jawa, perairan Nuasa Tenggara TimurSulawesi SelatanSulawesi Utara dan Halmahera.

Habitat alami lobster adalah kawasan terumbu karang di perairan-perairan yang dangkal hingga 100 m di bawah permukaan laut. Lobster berdiam di dalam lubang-lubang karang atau menempel pada dinding karang. Aktivitas organisme ini relatif rendah. Lobster yang masih muda biasanya hidup di perairan karang di pantai dengan kedalaman 0,5-30 m

Habitat yang paling disukai adalah perairan dengan dasar pasir yang ditumbuhi rumput laut (seagrass). Hal ini diperkuat oleh Chan (1998) dalam Saputra, habitat udang karang (lobster) pada umumnya adalah di perairan pantai yang banyak terdapat bebatuan / terumbu karang. Terumbu karang ini disamping sebagai barrier (pelindung) dari ombak, juga tempat bersembunyi dari predator serta berfungsi pula sebagai daerah pencari makan. Akibatnya daerah pantai berterumbu ini juga menjadi daerah penangkapan lobster bagi para nelayan. Hal ini dapat dilihat dari cara nelayan mengoperasikan alat tangkap (bintur) di daerah bebatuan di pantai. Setelah menginjak dewasa, lobster akan bergerak ke perairan yang lebih dalam, dengan kedalaman antara 7-40 m. Perpindahan ini biasanya berlangsung pada siang dan sore hari.